CGI... from IMAGI to REALITY

Kehidupan manusia pada era milenial ini tidak mungkin lepas dari penggunaan dan pengaruh teknologi, baik itu dalam skala besar maupun kecil. Teknologi dapat dikatakan telah hampir menjadi bagian dari kehidupan manusia modern.  Teknologi sendiri memiliki banyak sekali cabang ilmu didalamnya. Namun, yang paling mendominasi dalam segi penggunaannya adalah teknologi yang melibatkan proses komputerisasi.Salah satu pemanfaatan teknologi komputer adalah untuk membuat sebuah objek citra baik berupa 2 dimensi maupun 3 dimensi.





(Transformasi Citra 2D ke 3D)

Membuat sebuah objek citra dengan komputer termasuk dalam bidang pemodelan grafis.  Desain pemodelan grafis adalah proses penciptaan suatu objek dengan menggunakan perangkat lunak dan melalui tahapan membuat, menyimpan dan memanipulasi model citra. Hingga kini, pemodelan grafis banyak sekali diaplikasian pada berbagai aspek kehidupan manusia, seperti pendidikan, hiburan, budaya, ekonomi, dan lainnya. Pemodelan grafis untuk hiburan dapat dikatakan sebagai aspek paling dominan dan menjanjikan dengan perkembangan sangat pesat dan sporadis. Salah satu bagian dari hiburan ini adalah dunia industri cinema atau film.


Pada proses pembuatan film, terdapat sebuah teknologi yang disebut CGI sebagai inti dari manipulasi model grafis yang terdapat didalamnya. CGI(Computer-Generated Imagery) adalah penggunaan grafik komputer untuk memanipulasi atau menciptakan suatu objek citra yang tidak ada menjadi ada, tidak nyata menjadi terlihat nyata. CGI sendiri berfokus pada manipulasi citra objek 3 dimensi. Dengan menggunakan teknologi CGI, produser film dapat memperlihatkan bagaimana besarnya dinosaurus, luasnya galaksi, dahsyatnya ledakan bom nuklir melalui efek khusus yang diciptakan melalui serangkaian proses manipulasi dan semua itu terlihat sangat nyata meskipun pada dasarnya hanya imajinasi semata. 

                (CGI Effect)

Hal ini tentu saja meningkatkan daya pikat film tersebut bagi penikmatnya dan pastilah mengurangi resiko dan biaya yang harus dikeluarkan. Misalkan saja, untuk membuat adegan jatuhnya meteor ke bumi, dapat dilakukan dengan CGI yang mustahil direkam dengan kamera secara real. Atau kita tidak perlu meledakan gedung puluhan lantai yang sangat berbahaya, cukup gunakan citra yang dihasilkan oleh komputer. Peggunaan CGI pada film lebih dikenal sebagai istilah  Visual effects.

Visual Effects(VFX) adalah suatu proses membuat atau memanipulasi sebuah citra imajiner diluar konteks dari proses perekaman langsung suatu pembuatan film menggunakan CGI dan teknologi pendukungnya. Terdapat berbagai macam teknik yang merupakan proses pembuatan “special effect” dari film. Namun yang paling menarik dan merupakan bagian dasar dari manipulasi citra pada visual effect yakni chroma keying atau lebih dikenal sebagai green screen.

          (VFX with Green Screen)


Chroma Key adalah sebuah teknik untuk menggabungkan gambar atau frame dengan  menggunakan sebuah warna yang dihilangkan dan digantikan oleh citra lain. Mudahnya, sebelum proses perekaman film terlebih dahulu disiapkan suatu set dimana terdapat sebuah latar/objek yang dengan warna tertentu(umumnya biru atau hijau) kemudian setelah itu menghilangkan warna tersebut dan melakukan generate suatu citra menggantikan warna yang telah disiapkan itu. Chroma keying dapat dilakukan real-time maupun post production, untuk real time contohnya adalah ketika preseter pembawa siaran berita cuaca yang berdiri dan dibelakangnya terdapat layar hijau, kemudian dengan peralatan dan software khusus, layar hijau digantikan oleh peta daerah yang disiarkan.



          (Forecast Green Screen)

Secara umum, terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan untuk dapat melakukan chroma keying. Berikut ini adalah langkahnya

1.       Set Up
Pada proses ini, disiapkan setting berupa subjek yang akan diambil gambarnya beserta dengan objek dengan satu warna atau sedikit susunan warna yang akan menjadi objek keying out. Biasanya, warna yang digunakan adalah warna biru atau hijau sebab warna-warna ini dianggap sama sekali tidak menyerupai warna kulit. 
Pada saat ini, warna hijau paling banyak digunakan dibandingkan warna biru atau lainnya karena sensor penerima gambar di kamera video digital paling sensitif dengan warna hijau. Hal ini menyebabkan noise yang ada pada warna tersebut ketika direkam sangat sedikit atau jernih.


          (Setup Stage)


Selain hijau, warna biru juga umum digunakan, namun kurang populer karena membutuhkan lebih banyak pencahayaan sebab spektrum warna lebih tebal. Namun warna biru memiliki kelebihan dari sisi spektrum wisual karena warna ini sangat jauh dari merah yang merupakan warna dasar utama dari kulit manusia

Faktor utama dalam penentuan warna dalah pemisahan antara warna subjek dan latar belakang. Jika subjek yang ingin direkam berwarna hijau, maka biru akan digunakan sebagai latar dan dilakukan keying. Contohnya ingin melakukan perekaman terhadap tanaman dan ingin mengganti latar belakang menjadi citra lainnya. Perlu diperhatikan bahwa warna dari subjek yang akan diambil gambarnya harus berbeda dari warna chroma yang digunakan. Pada bagian ini juga disiapkan perlengkapan lain seperti pencahayaaan, shadowing dan sebagainya


          (Fail Green Screen)


2.       Perekaman
Setelah proses set up selesai, maka scene siap untuk diambil gambarnya. Pada bagian ini, dilakukan perekaman scene dengan menggunakan kamera. Yang terpeting dari proses ini adalah menggunakan kamera yang memiliki sensor yang dapat merekam chroma key dengan sangat baik. Setiap kamera memiliki spesiifikasi tersendiri terhadap sensitifitas warna yang dapat diambilnya.

      (Recording Process)


3.       Cleaning
Gambar yang direkam mungkin saja memiliki noise yang tidak dibutuhkan dan mengurangi kualitas citra. Pada bagian ini dilakukan proses pembersihan menggunakan berbagai teknik yang dibutuhkan melalui proses pengubahan brightness, smoothing, edge sharpening, dan sebagainya.



4.       Generate
Pada proses ini digunakan CGI untuk membentuk sebuah citra tertentu atau melakukan edit terhadap objek yang ada. Untuk melakukan generate citra grafis digunakan perangkat lunak khusus  yang dapat memaksimalkan GPU untuk membentuk citra dengan baik. Contohnya seperti adobe Illustrator, Autodesk Maya, Adobe After Effects, Blender dan sebagainya.

                    (Generate 3D with CGI Software)



5.       Penggabungan
Setelah kita melakukan pembersihan terhadap scene  yang direkam, dan telah membuat citra yang digenerate CGI, maka langkah selanjutnya adalah melakukan penggabungan. Scene yang telah direkam oleh kamera, chroma objecknya akan dihapus/dirubah dan digantikan dengan citra yang telah digenerate oleh CGI.

                    (Chroma Key Before-After)


Dengan melibatkan teknik  ini dalam proses pembuatan film segala sesuatu yang sulit diciptakan menjadi seolah-olah nyata. Agedan yang sangat berbahaya menjadi jauh lebih aman, mustahil menjadi mungkin, mahal menjadi jauh lebih murah, imajinasi menjadi realita.




Sumber :    
https://id.wikipedia.org/wiki/Pencitraan_hasil_komputer


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisa Website gunadarma.ac.id

Tugas 1 : Konsep Dasar Komputasi dan Implementasinya