Teknologi dan Inflasi
BISNIS berbasis TEKNOLOGI, KEMAKMURAN berdampak INFLASI
Bisnis merupakan suatu pertukaran
barang, jasa ataupun uang dengan tujuan memperoleh keuntungan(Mc. Naughton). Bisnis dibentuk untuk
mendapatkan profit atau keuntungan serta meningkatkan kemakmuran para pihak
yang terlibat didalam. Sejak dahulu, kehidupan manusia tidak lepas dari praktik
bisnis karena sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang
lain untuk memenuhi kehidupannya. Dimulai dari sistem barter hingga sistem
online yang banyak digunakan pada abad 21 ini. Dahulu, seseorang harus berjalan
kaki ke sebuah tempat transaksi untuk dapat menawarkan barang atau jasa yang
dimilikinya. Kemudian teknologi transportasi ditemukan, proses bisnis pun
dipermudah dengan adanya kendaraan yang mempersingkat waktu dan menghemat
tenaga untuk melakukan proses transaksi bisnis. Kemudian ditemukanlah internet
yang membuat proses bisnis seakan “berevolusi” kepada tingkatan yang lebih
tinggi.
(Barter) |
Berkembangnya teknologi
berbanding lurus dengan perkembangan proses bisnis yang ada. Pada awal
perkembangannya, proess transaksi bisnis harus memilki sebuah tempat khusus
yang menjadi titik pertemuan dua pihak yang melakukan transaksi bisnis baik itu
berupa barang atau jasa. Dua pihak tersebut haruslah bertatap muka untuk
memulai proses bisnis dimulai dari negosiasi hingga kesepakatan kedua pihak
terpenuhi. Namun kini, dengan ditemukannya teknologi internet serta semakin
murah dan mudahnya teknologi pendukungnya, proses bisnis telah berubah drastis.
Bayangkan saja, dahulu seseorang
yang ingin menjual barang-barang dagangannya haruslah memiliki toko terlebih
dahulu sebagai tempat pemajang produk mereka. Tempat yang dipilih pun yang
strategis dimana tempat tersebut menjadi pusat keramaian. Kemudian setelah
proses negosiasi harga harga dan proses lain yang menyertainya, barulah
transaksi bisnis terjadi. Berbeda dengan saat ini, siapapun bisa menjual produk
bisnis mereka tanpa harus membuka toko yang membutuhkan modal tidak sedikit.
Dengan menggunakan bantuan internet dan pihak ketiga(contohnya tokopedia) atau
membuat situs jual-beli sendiri, penjual dapat membuka toko virtual mereka dan
mendaftarkan barang dagangan beserta harganya yang nantinya akan dilihat oleh
konsumen. Bahkan dapat dikatakan jumlah toko virtual saat ini lebih banyak
daripada toko fisik yang ada. Hal ini tentu saja secara tidak langsung membuat
persaingan antara penyedia produk semakin ketat.
(Tokopedia, toko online berbasis internet) |
Dari sisi konsumen, dengan
menjamurnya toko virtual yang dengan mudah dapat diakses tentu saja semakin
memudahkan dari segi pemilihan barang dan harga. Konsumen semakin dimanjakan
dengan banyaknya pilihan yang disediakan ditambah lagi diskon-diskon yang
ditawarkan. Selain itu, sistem transaksinyanya pun semakin memudahkan proses
bisnis yang ada. Dengan hanya menggunakan jari, proses bisnis dapat dilangsungkan
dengan mudah dan menyenangkan tanpa harus berjalan jauh ke toko.
Selain produk berupa barang, proses
bisnis jasa juga mengalami berubahan dan peningkatan signifikan dengan adanya
internet, terutama semakin murahnya perangkat mobile yang dapat mengakses
internet. Sebagai contoh, kini produk jasa antar berbasis online semakin
populer dan digemari oleh konsumen dibandingkan yang konvensional. Banyak sekali
perusahaan yang tumbuh dan berkembang sebut saja Grab, Go-Jek, dan lainnya. Selain
jasa antar, jasa pembelajaran juga ikut berkembang dengan mudahnya akses
internet. Proses pembelajaran dilakukan dengan pengajar melakukan upload video
mengajarnya dan dapat diakses oleh pelajar dengan membayar sejumlah uang jasa
mengajar.Ruang lingkup materi pembelajaran juga beragam baik berupa pengetahuan
dasar maupun keterampilan.
(Udemy, E-Learning) |
Dapat dikatakan bahwa proses
bisnis semakin mudah dilakukan dengan semakin berkembangnya teknologi. Dengan mudahnya proses transaksi bisnins maka
intensitasnyapun semakin meningkat. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan
kemakmuran individu yang telibat didalamnya. Namun ternyata, dibalik
meningkatnya indeks kemakmuran akibat transaksi bisnis oleh teknologi ada efek
lain yang berbahaya tidak kasat mata. Seperti sebuah bom waktu yang suatu saat
akan meledak dan melukai sekelilingnya. Hal tidak kasat mata ini adalah
inflasi.
Telah diketahui bahwa untuk
melakukan proses bisnis menggunakan teknologi berbasis internet maka diperlukan
uang virtual/elektronik sebagai alat pembayaran. Untuk itu diperlukan sebuah
tempat bank sebagai tempat penyimpanan uang virtual. Maka uang yang berada di
bank akan semakin meningkat. Dalam sistem perbankan, terdapat sebuah ketentuan
dimana uang yang disimpan nasabah dapat dipinjamkan kepada orang lain sebanyak
persentase tertentu tanpa mengurangi uang yang dimiliki nasabah.
(Bank Indonesia) |
Namun ketika uang dipinjamkan,
terdapat nominal tertentu yang harus dibayarkan dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan sedangkan uang yang sebelumnya dimiliki nasabah tidak berkurang. Hal
ini akan menyebabkan uang diperedaran semakin banyak padahal semakin banyak
mata uang yang beredar maka semakin jatuh nilai mata uang tersebut. Hal ini
tentu saja tidak dapat dihindari dan inflasi pasti dialami oleh semua sistem
ekonomi. Tinggal bagaimana kebijakan yang diambil untuk meminimalisasi inflasi
dan mengatasinya dengan sebaik mungkin. Kesimpulannya adalah proses bisnis
semakin mudah dilakukan dengan bantuan teknologi yang dapat meningkatkan
kemakmuran masyarakat namun juga bertambahnya angka inflasi.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis
Komentar
Posting Komentar